PRINGSEWU TV | PRINGSEWU | Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas, tidak hadir di acara diskusi publik yang di gelar HMI Cabang Pringsewu.
Padahal sebelumnya, pihak panitia penyelenggara sudah bertemu untuk menyampaikan konsep acara berikut kerangka acuan (TOR) diskusi publik kepada Bos Kopi Klangenan ini.
“Sudah bang,TOR untuk materinya juga sudah kita sampaikan. Pak Bupati menyatakan kesediannya menjadi salah satu narasumber”, jelas Ahmad Jamaluddin, Ketua HMI Cabang Pringsewu ditemui Lampungrayanews.com, usai acara diskusi publik yang diterima Redaksi Newsanalis.com, Minggu (18/05/2025).
Jamaluddin menjelaskan, tujuan dari diskusi ini adalah bagaimana kita mulai belajar mengidentifikasi peran strategis pemerintah daerah dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan, menggali potensi dan kontribusi generasi muda sebagai agen perubahan.
“Selain juga, mendorong sinergi antara pemerintah daerah dan pemuda dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Indonesia Emas 2045 merupakan visi jangka panjang yang ingin diwujudkan ketika Indonesia mencapai usia 100 tahun kemerdekaan”, urai Jamaluddin.
Sebagai pemuda dan mahasiswa lanjut Jamaluddin, kita harus mempersiapkan diri menyongsong visi Indonesia Emas 2045.
“Persaingan kedepan akan jauh lebih ketat. Kita juga harus bisa mengidentifikasi diri, membaca setiap peluang dibalik kemajuan teknologi yang terus berkembang,” ucap Jamaluddin.
Diskusi publik dengan mengusung tema “Aktualisasi Peran Generasi Muda dan Pemerintah Daerah Dalam Membangun Pondasi Indonesia Emas 2045”, ini digelar di Aula Kolam Renang Paris.
Diskusi publik menghadirkan empat narasumber yakni Imam Santiko, MT (Kepala Bappeda Pringsewu) menggantikan posisi Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas sebagai narasumber pertama.
Kemudian, Irsyad Fatoni (anggota DPRD Pringsewu dari PAN), menggantikan Suherman, SE., Ketua DPRD Pringsewu, sebagai narasumber kedua.
Narasumber ketiga yakni Dr. Salamun, M.Pd.I (Akademisi STIT Pringsewu) dan narasumber keempat yakni Muhamad Malik, Sekretaris BPC HIPMI Kabupaten Pringsewu.
Meski Bupati Pringsewu sebagai narasumber tidak hadir, diskusi publik yang dihadiri seratusan mahasiswa ini berjalan cukup dinamis. (*/Ful)