PRINGSEWU TV – GADINGREJO | Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas menyambut baik pendirian Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Aisyah Pringsewu (UAP). FKG selain menjadi bukti kemajuan institusi pendidikan tinggi di Kabupaten Pringsewu, juga merupakan wujud nyata komitmen untuk meningkatkan kualitas SDM kesehatan, khususnya kedokteran gigi.
Hal tersebut disampaikan Bupati Pringsewu pada kegiatan visitasi Kementerian Kesehatan RI dalam rangka pendirian Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Aisyah Pringsewu di Aula Kampus Universitas Aisyah Pringsewu, Tambahrejo, Gadingrejo, Pringsewu, Jumat (9/5/2025).
Ia berharap kehadiran Fakultas Kedokteran Gigi UAP dapat menjadi solusi jangka panjang bagi peningkatan pelayanan kesehatan gigi masyarakat, sekaligus membuka akses pendidikan tinggi kedokteran yang lebih dekat dan terjangkau bagi putra-putri daerah.
“Sebagai daerah yang terus berkembang, Kabupaten Pringsewu tentu memerlukan dukungan dari berbagai sektor, terutama dalam penyediaan tenaga medis yang kompeten dan merata,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati Riyanto Pamungkas juga mengapresiasi dedikasi dan perjuangan yang dilakukan UAP dalam proses pendirian Fakultas Kedokteran Gigi. Pihaknya memahami proses tersebut tidak mudah, namun dengan kerja keras, niat yang tulus, serta dukungan semua pihak, usaha tersebut akan membuahkan hasil terbaik.
“Pemkab Pringsewu siap mendukung penuh, baik dalam bentuk kebijakan, fasilitasi, maupun kolaborasi lintas sektor, guna mendukung terwujudnya Fakultas Kedokteran Gigi yang unggul, bermutu, dan berdaya saing nasional maupun internasional,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II, Prof.Dr.Ishaq Iskandar, M.Sc. mengungkapkan di Provinsi Lampung saat ini baru ada empat perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran, yaitu Universitas Lampung, Universitas Malahayati, Universitas Muhammadiyah Metro dan Universitas Aisyah Pringsewu. Sedangkan di Provinsi Sumatera Selatan, baru ada di Universitas Sriwijaya, Universitas Muhammadiyah Palembang dan Universitas Indoglobal Mandiri.
“Sedangkan untuk Fakultas Kedokteran Gigi sendiri, di LLDIKTI Wilayah II baru ada di Universitas Sriwijaya. Dengan kehadiran Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Aisyah Pringsewu tentunya akan menambah jumlah Fakultas Kedokteran Gigi di LLDIKTI Wilayah II,” ujarnya.
Pihaknya sangat mendukung didirikannya Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Aisyah Pringsewu, dan berharap prosesnya tidak terlalu lama.
Dalam pada itu, Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Anna Kurniati, S.KM., M.A., Ph.D. mengapresiasi setinggi-tingginya Rektor UAP dan Bupati Pringsewu yang sudah memberikan dukungan untuk pembukaan FKG di Universitas Aisyah Pringsewu.
“Sangat besar harapan kami selama proses apa yang menjadi masukan kami, karena apa yang kita berikan input hari ini, tentu tidak lain karena kita ingin sekali Universitas Aisyah Pringsewu memberikan yang terbaik, sehingga nanti sudah masuk visitasi untuk pemberian izin dari Kemendikti betul-betul sudah siap,” ucapnya.
Dikatakan Anna, dalam hal pembukaan program studi, termasuk pengajuan pembukaan Fakultas Kedokteran Gigi oleh UAP, terpenting yang harus dilakukan adalah memperhatikan persyaratan maupun prosedur dimana sesuai ketentuan perlu adanya permohonan kepada Mendikbud Ristek serta dokumen-dokumen yang harus dilengkapi.
“Termasuk diantaranya studi kelayakan dan naskah akademik, serta renstra. Termasuk juga rencana induk penelitian dan pengabdian masyarakat maupun rancangan kurikulum,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Anna, ada satu dokumen yang juga harus dilengkapi yaitu rekomendasi dari Kementerian Kesehatan. Untuk itu pihaknya tentu tidak hanya melihat apakah di daerah itu memang masih dibutuhkan tenaga kesehatan ataukah tidak. Misalnya sekarang untuk rekomendasi pembukaan FKG di Kabupaten Pringsewu ataupun di seluruh Provinsi Lampung.
“Tentu itu juga menjadi salah satu pertimbangan mengapa masih dibutuhkan untuk didirikan institusi pendidikan baru. Tetapi yang paling penting adalah seluruh ketentuan di dalam persyaratan untuk membuka prodi itu harus bisa dipenuhi, karena menjadi titik awal,” imbuhnya.
Kemenkes RI juga harus meyakini bahwa ketika nanti pembelajaran dilakukan, semua telah siap dan bisa memenuhi standar-standar yang harus dipenuhi. Apalagi saat ini bersama-sama LLDIKTI sedang menyusun Standar Nasional Pendidikan Tinggi terutama untuk bidang kesehatan.
Rektor Universitas Aisyah Pringsewu Dr.Sutrisno, S.Kep., Ners., mengatakan salah satu landasan komitmen UAP pada pembangunan pendidikan berkualitas dengan mendirikan Fakultas Kedokteran Gigi adalah melihat adanya beberapa puskesmas di Kabupaten Pringsewu yang belum ada dokter gigi.
“Kami ingin melahirkan dokter gigi yang tidak hanya kompeten tetapi juga berorientasi pada pelayanan kesehatan inklusif yang berlandaskan nilai-nilai yang ada,” ujar Sutrisno.
Turut menghadiri kegiatan tersebut, Ketua Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) Kemenkes RI drg.Arianti Anaya, Ketua Tim Tata Kelola Penyediaan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Kemenkes Dr.Akemat, S.Kp., M.Kes., Ketua TP-PKK Pringsewu Ny.Rahayu Riyanto Pamungkas, Pj Sekda Pringsewu M.Andi Purwanto, S.T., M.T., Pembina Yayasan Aisyah Lampung Isnaidi Guswantoro, S.Kep., Ketua Yayasan Aisyah Lampung Dr.Sukarni, S.ST., M.Kes., sejumlah pejabat tinggi pratama Pemkab Pringsewu beserta civitas akademika Universitas Aisyah Pringsewu. (*)