Pringsewu TV – R.Guntur Eko Widodo :
Dewi Herlina Ka.Deputi Dayamas, Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Mangrove Lestari Nusantara, Melalui Program DAYAMAS Nya, telah berhasil mengolah dan mengbamgkan buah mangrove atau bakau jenis pidada (Sonneratia sp) menjadi makanan ringan, yang disebut dodol mangrove.
Pembuatan dan sekakigus Pengembangan makanan ringan dari olahan buah mangrove menjadi salah satu alternatif Kegiatan Ekonomi Kreatif ini telah senjak lama dilakukan dengan skala rumahan sekaligus uji coba yang dilakukan secara teliti dari hari ke hari penuh suka cita dan kesabaran.
Seiring Perjalanan Dewi Herlina Selaku Penggiat Konservasi Mangrove Pantai Beting Muara Gembong Bekasi Utara, Akhir nya bergabung bersama Lembaga Insfrastruktur GIAN ( Gerakan Indonesia Anti Narkotika) Lembaga Mangrove Lestari Nusantara Atau Ngetop Nya MC3 Atau Mangrove Crab Cultivation Community Yang Dirancang Oleh R.Guntur Eko Widodo Selaku Presidium Pendiri dan Penggagas.

Menutup Entry Point Narlundup melalui Pemberdayaan Masyarakat dengan Program Kelembagaan Berupa Budi Daya Kepiting Bakau, Silvofisherry Wanamina Tumpang Sari Dan Holtikultura Pantai berbasis Konservasi Mangrove dan Giat Lainnya Yang fokus Kepada Restorasi dan Green Belt massal.
Selain menghijaukan sejumlah muara sungai / Daerah Aliran Sungai ( DAS) juga Lokasi Lokasi yang Terindikasi Abrasi atau Degradasi Oleh sebab Banyak Hal.
Percobaan Mengembangkan Dodol Mangrove Dari Jenis Pidada sudah beberapa tahun Kita Lakukan Ujar Dewi Herlina Srikandi Konservasi Muara Gembong.

“Untuk membuat olahan buah pidada menjadi dodol, Deputi Dayamas DPP Mangrove Lestari Nusantara Dewi Herlina , mencoba sekala Rumahan dengan sekaligus meneliti Sumber Bahan Bakunya Atau Buah Dari Jenis Mangrove Pidada untuk memastikan Sustaineble Panen Buahnya agar berkesinambungan dengan mempertimbangkan Prinsip – Prinsip, menjaga Ekosistem / Keberadaan Mangrove jenis ini,
Dewi mengatakan “pembuatan dodol Mangrove ini sebenarnya cukup mudah, Langkah2 nya sebagai berikut :
1.Langkah pertama, buah pidada dibersihkan lalu dipotong-potong.
2.Buah yang sudah dipotong-potong tersebut dimasak selama 10 menit kemudian didinginkan sambil diaduk-aduk hingga buah pidada tersebut hancur.
3.Langkah Selanjutnya, buah yang sudah hancur kemudian disaring menggunakan saringan besar dengan lobang Saringan yang lembut.
4.Hasil saringan dipisahkan, lalu disaring lagi menggunakan kain bersih yang lembut untuk mendapatkan sari buah pidada.
Adapun langkah langkah terakhir proses Menjadi Dodol Mangrove sebagai berikut ;
1.Sari buah pidada tersebut dicampur dengan cairan gula merah, santan dan tepung ketan kemudian diaduk rata.
2.Adonan tersebut dimasak hingga mengental, lalu ditambah mentega dan dimasak sambil diaduk-aduk.
3.Adonan dimasak sambil diaduk sampai agak mengeras, setelah itu didinginkan, Jadilah Dodol Mangrove Yang Memiliki Rasa Khas Sari Buah Pidada / Mangrove
Langkah Terakhir Adalah Kemasan, Bisa menurut Selera.

Dewi Herlina menambahkan rasa dodol pidada cukup unik. Sebab rasa asam buah pidada masih terasa meski adonan sudah dicampur dengan gula merah dan campuran variasi lainnya.
R.Guntur Eko Widodo selaku Presidium / Ketua Umum Mangrove Lestari Nusantara, mengatakan pengolahan buah mangrove yang masih dalam skala percobaan tersebut, bagian dari Pengembangan / penambahan pengetahuan sekaligus Penelitian dan Pengembangan / Litbang yang kita dorong dan lakukan untuk ke Depan kita coba, menggabungkan Multi rasa dari bahan bahan tambahan serta kemungkinan Lofe Time / daya tahan Dodol Olahan dari Mangrove inj, sehingga kita memiliki parameter untuk memastikan bahwa Komoditi ini layak Kita Industrial kan ke Depan.
Disisi lain pemanfaatan tanaman jenis pidada ini harus diikuti dengan pemeliharaan dan pelestarian semua jenis mangrove karena selain dapat diolah menjadi makanan,
Mangrove juga berfungsi sebagai rumah bagi biota-biota laut yang memang habitatnya ada di konservasi Mangrove, dan lebih strategis lagi karena ini bagian dari Wilayah Zona Ekseklusif Ekonomi Indonesia ( ZEEI), serta dapat dijadikan sebagai tempat ekoturisme, atau Destinasi Wisata Budaya berbasis Konservasi Mangrove” Ujar Guntur dengan Penuh semangat.
Pemanfaatan olahan buah mangrove tersebut akan dikembangkan bersama masyarakat pesisir Pantai Indonesia untuk menambah pengetahuan hingga bagian Pemberdayaan dan tambahan pendapatan warga Pesisir Pantai, sekaligus melestarikan ekosistem mangrove.
Selamat Mencoba
Rasa Unik nya Dodol Mangrove Yang asam. manis Segar tapi Menyehatkan.
* (rilis)